Rabu, 22 Februari 2012

Protein Sel Tunggal (PST)

           Protein sel tunggal merupakan sel mikroorganisme yang dikeringkan seperti ganggang, jamur, bakteri, khamir, kapang dan ragi yang ditumbuhkan dalam sistem biakan untuk digunakan sebagai protein dalam makanan. Sel mikroba ini mengandung karbohidrat, lemak, vitamin dan senyawa nitrogen seperti asam nukleat. Penggunaan istilah PST adalah untuk membedakan protein dari organisme multisel seperti hewan dan tumbuhan. PST dapat ditingkatkan dengan menggantikan jenis mikroorganisme yang secara genetik dapat diperbaiki, sehingga potensi pertumbuhannya lebih baik dalam medium tertentu. (Syarwani, 2008)

Daftar Pustaka :
Syarwani, M., 2008. Pembuatan Protein Sel Tunggal Dari Aspergillus oryzae yang Diperkaya Dengan Mineral Ca dan P. Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang.

                                           Spirulina

Senin, 13 Februari 2012

Ajitein Untuk Sapi Perah


PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produksi susu di Indonesia masih sangat rendah. Di Jawa Timur saja, susu sapi perah yang dihasilkan hanya sebesar 6-10 liter per ekor sapi per hari, padahal padaha produksi ideal susu yaitu sekitar 15-20 liter per ekor sapi per hari. Konsumsi susu di Indonesia juga sangat rendah bila dibandingkan negara dikawasan ASEAN, yaitu hanya 5,6 liter per kapita per tahun, padahal susu sapi merupakan bahan pangan yang sangat berharga karena memiliki kandungan nutrien esensial yang tinggi, dan menurut penelitian, dengan mengkonsumsi susu, resiko terkena penyakit degenaratif menjadi rendah. Rendahnya konsumsi protein hewani berdampak pada tingkat kualitas hidup dan daya saing bangsa (Hartutik, 2008).
Budidaya sapi perah merupakan industri berbasis pedesaan dan padat karya, sehingga dapat membangkitkan perekonomian masyarakat di pedesaan yang merupakan jumlah terbesar dari penduduk Indonesia. Potensi sumberdaya petani peternak sapi perah saat ini cukup besar yaitu 127.211 KK, dimana sebagian besar menjadi anggota dari 90 Koperasi Susu/KUD. Sementara populasi ternak sapi perah saat ini 387 ribu ekor dengan produksi susu sebanyak 574,4 ribu ton (Data sementara Statistik Peternakan 2008). Selama 5 tahun terakhir, produksi susu menunjukkan peningkatan, namun baru dapat memenuhi 20 – 30% dari permintaan dalam negeri, sehingga kita masih impor bahan baku susu dan produk susu dari Negara tetangga, Australia dan New Zealand (Luthan, 2011).
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi susu sapi perah yaitu dengan pemberian pakan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, yaitu pakan yang mengandung nutrien yang dibutuhkan oleh ternak dan ketersediaannya terus berkesinambungan. Pakan sapi perah yang utama terdiri dari hijauan dan konsentrat, hijauan merupakan sumber serat kasar namun mengandung protein yang rendah, sedangkan konsentrat berfungsi sebagai pakan penguat untuk memenuhi kekurangan nutrien dari pakan hijauan.
Ajitein merupakan hasil pengeringan FML dengan maksud agar mudah transportasi dan penggunaannya dalam industri pakan ternak. Sapi perah merupakan ternak ruminansia yang mampu memanfaatkan nitrogen baik yang berasal dari protein maupun NPN (non protein nitrogen), dengan demikian kandungan protein kasar yang tinggi dari Ajitein diharapkan mempunyai kontribusi dalam meningkatkan protein sapi perah yang saat ini menjadi kendala dalam peningkatan produksi susu sapi perah.

 
1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan Ajitein dengan jumlah berbeda dalam pakan terhadap produksi susu pada sapi perah.

1.3. Tujuan
            Penelitian ini bertujuan :
1.      Untuk mengetahui pengaruh tingkat penambahan Ajitein dalam pakan terhadap produksi susu pada sapi perah.
2.      Untuk mengetahui tingkat penambahan Ajitein dalam pakan yang optimal yang memberikan respon produksi susu yang tinggi.

1.4. Manfaat
            Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh dari tingkat penambahan Ajitein yang optimal dalam pakan terhadap produksi susu pada sapi perah.

1.5. Kerangka Pikir
            FML (Fermented Mother Liquor) merupakan co-product dari proses produksi MSG PT. Ajinomoto Indonesia yang berbentuk cairan. FML merupakan suatu bahan yang mengandung Protein dan senyawa asam-asam amino bebas yang cukup tinggi. Pemberian FML pada ransum dapat meningkatkan laju pertumbuhan mikrobia rumen, sehingga akan meningkatkan kecernaan serat ransum dan pasokan asam amino yang dibutuhkan. Namun, kekurangan dari FML adalah bentuknya yang cair, hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya proses transportasi.
            Ajitein merupakan hasil pengeringan dari FML yang juga merupakan protein sel tunggal dengan kandungan protein dan asam amino yang tinggi, Ajitein dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti tepung ikan dan bungkil kedelai. Salah satu keunggulan AJITEIN dibandingkan dengan bahan pakan sumber protein lain adalah Ajitein mengandung beta glukan yang mampu meningkatkan efek Immunostimulasi  yang berguna untuk meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh. Oleh karena itu dengan menambahkan Ajitein dalam pakan diharapkan meningkatkan produksi susu pada sapi perah.

1.6. Hipotesis
            Hipotesis dalam penelitian ini adalah makin meningkat penambahan Ajitein dalam pakan akan meningkatkan produksi susu pada pakan sapi perah.