PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Produksi susu di Indonesia masih
sangat rendah. Di Jawa Timur saja, susu sapi perah yang dihasilkan hanya
sebesar 6-10 liter per ekor sapi per hari, padahal padaha produksi ideal susu
yaitu sekitar 15-20 liter per ekor sapi per hari. Konsumsi susu di Indonesia
juga sangat rendah bila dibandingkan negara dikawasan ASEAN, yaitu hanya 5,6
liter per kapita per tahun, padahal susu sapi merupakan bahan pangan yang
sangat berharga karena memiliki kandungan nutrien esensial yang tinggi, dan
menurut penelitian, dengan mengkonsumsi susu, resiko terkena penyakit
degenaratif menjadi rendah. Rendahnya konsumsi protein hewani berdampak pada
tingkat kualitas hidup dan daya saing bangsa (Hartutik, 2008).
Budidaya sapi perah merupakan industri berbasis pedesaan dan padat
karya, sehingga dapat membangkitkan perekonomian masyarakat di pedesaan yang
merupakan jumlah terbesar dari penduduk Indonesia. Potensi sumberdaya petani peternak
sapi perah saat ini cukup besar yaitu 127.211 KK, dimana sebagian besar menjadi
anggota dari 90 Koperasi Susu/KUD. Sementara populasi ternak sapi perah saat
ini 387 ribu ekor dengan produksi susu sebanyak 574,4 ribu ton (Data sementara
Statistik Peternakan 2008). Selama 5 tahun terakhir, produksi susu menunjukkan
peningkatan, namun baru dapat memenuhi 20 – 30% dari permintaan dalam negeri,
sehingga kita masih impor bahan baku susu dan produk susu dari Negara tetangga,
Australia dan New Zealand (Luthan, 2011).
Salah satu
cara untuk meningkatkan produksi susu sapi perah yaitu dengan pemberian pakan
yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, yaitu pakan yang mengandung
nutrien yang dibutuhkan oleh ternak dan ketersediaannya terus berkesinambungan.
Pakan sapi perah yang utama terdiri dari hijauan dan konsentrat, hijauan
merupakan sumber serat kasar namun mengandung protein yang rendah, sedangkan
konsentrat berfungsi sebagai pakan penguat untuk memenuhi kekurangan nutrien
dari pakan hijauan.
Ajitein
merupakan hasil pengeringan FML dengan maksud agar mudah transportasi dan
penggunaannya dalam industri pakan ternak. Sapi perah merupakan ternak
ruminansia yang mampu memanfaatkan nitrogen baik yang berasal dari protein
maupun NPN (non protein nitrogen), dengan demikian kandungan protein kasar yang
tinggi dari Ajitein diharapkan mempunyai kontribusi dalam meningkatkan protein
sapi perah yang saat ini menjadi kendala dalam peningkatan produksi susu sapi
perah.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian
ini adalah bagaimana pengaruh penambahan Ajitein dengan jumlah berbeda dalam
pakan terhadap produksi susu pada sapi perah.
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat penambahan Ajitein dalam
pakan terhadap produksi susu pada sapi perah.
2. Untuk mengetahui tingkat penambahan Ajitein dalam pakan
yang optimal yang memberikan respon produksi susu yang tinggi.
1.4. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang pengaruh dari tingkat penambahan Ajitein yang optimal dalam pakan
terhadap produksi susu pada sapi perah.
1.5. Kerangka Pikir
FML (Fermented Mother Liquor) merupakan co-product dari
proses produksi MSG PT. Ajinomoto Indonesia yang berbentuk cairan. FML
merupakan suatu bahan yang mengandung Protein dan senyawa asam-asam amino bebas
yang cukup tinggi. Pemberian FML pada ransum dapat meningkatkan laju
pertumbuhan mikrobia rumen, sehingga akan meningkatkan kecernaan serat ransum
dan pasokan asam amino yang dibutuhkan. Namun, kekurangan dari FML adalah
bentuknya yang cair, hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya proses
transportasi.
Ajitein merupakan hasil pengeringan dari FML yang juga
merupakan protein sel tunggal dengan kandungan protein dan asam amino yang
tinggi, Ajitein dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti tepung ikan
dan bungkil kedelai. Salah satu keunggulan AJITEIN dibandingkan dengan bahan
pakan sumber protein lain adalah Ajitein mengandung beta glukan yang mampu
meningkatkan efek Immunostimulasi yang berguna untuk meningkatkan
kekebalan atau daya tahan tubuh. Oleh karena itu dengan menambahkan Ajitein
dalam pakan diharapkan meningkatkan produksi susu pada sapi perah.
1.6. Hipotesis
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah makin meningkat penambahan Ajitein dalam pakan akan
meningkatkan produksi susu pada pakan sapi perah.